Boleh dibilang atasan saya, orangnya baik dan perhatian. Di luar masalah pekerjaan, dia suka menanyakan kondisi saya dan keluarga saya, termasuk pendidikan anak - anak saya. Dan tak lupa, sebagai atasan yang baik dia memberikan saran - saran yang baik dalam tanda kutip. Mengapa saya beri tanda kutip? karena saran - saran itu sangat sulit untuk diterapkan.
Di bawah ini adalah saran - saran dia.
1. Cari rumah yang bagus.
Ketika saya belum punya rumah dia memberikan saran sebagai berikut : kalau cari rumah yang benar. Jangan seperti rumah mertua saya. kena gempa sedikit, strukturnya bergeser. Biaya perbaikannya sama besarnya dengan membeli rumah baru.
Waktu boss bilang seperti itu saya hanya tertawa getir namun hati menjerit : Ya Tuhan, apakah bossku ini tidak tahu rumah yang kualitasnya paling jelek pun, Rumah Sangat Sederhan Sekali pun saya tidak mampu membelinya. Apalagi yang disarankan.
2. Tabungan pendidikan.
Saya punya anak dan belum sekolah. Dia menyarankan saya untuk menyiapkan biaya pendidikan sedini mungkin : Kalau bisa kamu buka tabungan pendidikan. Sisihkan uang untuk biaya pendidikan kamu. Sekali lagi saya hanya senyum getir dan hati menjerit. Ya Tuhan, dia tidak tahu bahwa kami sudah berhemat untuk memenuhi kebutuhan rutin kami. Kami sudah tahu bahwa pendidikan anak - anak itu penting dan menyiapkan biayanya juga penting. Tapi dari mana uangnya? He he he.
3. Sekolah untuk anak - anak
Saat ini saya sedang bingung memilih sekolah yang sesuai untuk anak - anak saya. Dia menyarankan saya untuk memasukkan sekolah di mana anak - anaknya bersekolah. Iseng - iseng buka internet nanya Mbak Google. Ya Tuhan, biaya sekolahnya mahal sekali. Uang pangkalnya hampir 20 juta. Setiap tahun ada uang pendaftaran 3 juta. SPP-nya mahal juga. Itu baru biaya sekolahnya. Belum biaya sosialnya. Bayangkan untuk jalan - jalannya untuk mengisi liburannya ke Turki. Ha ha ha. Ampun ampun saya tidak sanggup. Kalau dituruti bisa - bisa gaji saya habis hanya untuk itu.
Tapi, walau pun begitu atasan adalah atasan yang baik. Tapi, boss lihat - lihat dong kondisi saya he he he.
No comments:
Post a Comment
Wahai Karyawan Seluruh Dunia, Berkomentar-lah!