Monday, March 30, 2015

3 Pertanyaan Wawancara Kerja Yang Biasa Ditanyakan

3 Pertanyaan Wawancara Kerja Yang Biasa Ditanyakan
Apa yang pertama kali terlintas saat seseorang akan menghadapi wawancara kerja? Ya, pertanyaan. Wawancara kerja memang berhubungan dengan pertanyaan. Dan ibarat menghadapi pertanyaan di dalam Ujian Nasional sekolah, pertanyaan wawancara kerja selalu mengkhawatirkan banyak pelamar pekerjaan. Tapi sebenarnya tidak perlu khawatir terlalu berlebihan, karena pertanyaan wawancara kerja ini biasanya tidak jauh berbeda antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Biasanya ada tiga kelompok pertanyaan yang umum diajukan oleh pewawancara kepada pelamar pekerjaan.

Tentang diri Anda

“Ceritakan tentang diri Anda.” Ini adalah pertanyaan wawancara kerja yang umum diajukan sebagai pertanyaan pembuka. Kita mungkin akan ditanyai mengenai profil kita, dari lulusan sekolah atau universitas mana, pekerjaan apa yang telah dijalani sebelumnya, mengapa berhenti dari pekerjaan sebelumnya atau berganti bidang pekerjaan, apa keterampilan khusus yang dimiliki, dan semacamnya. Anda mungkin akan diminta menyebutkan apa saja kelebihan dan kekurangan yang dimiliki dan bagaimana kelebihan itu bisa berarti buat perusahaan serta bagaimana agar kekurangan tidak akan merugikan perusahaan.

Pertanyaan-pertanyaan yang lebih mendalam mungkin akan diajukan seperti apa yang ingin kita dapatkan dari sebuah pekerjaan atau apa pandangan kita tentang kesuksesan dan kesuksesan seperti apa yang ingin diraih. Pertanyaan wawancara kerja lain yang tidak kalah penting dan kita perlu memiliki jawaban jelas mengenainya adalah mengapa kita layak untuk dipekerjakan di posisi yang kita inginkan tersebut.

Pewawancara akan sangat mungkin mengajukan pertanyaan mengenai pekerjaan Anda sebelumnya. Bila kualifikasi Anda terlalu bagus untuk pekerjaan yang dilamar, Anda mungkin akan ditanyai mengenai hal ini. Kita juga akan ditanyai mengapa kita meninggalkan pekerjaan yang lama dan bagaimana perasaannya saat meninggalkan pekerjaan tersebut.

Tentang perusahaan dan pekerjaan yang ditawarkan

Anda akan ditanyai mengenai apa yang kita ketahui mengenai perusahaan dan posisi yang kita lamar. Ada baiknya, kita sedikit banyak mengetahui latar belakang perusahaan, seperti visi dan misi, produk, gaya manajerial, dan sebagainya. Informasi-informasi semacam ini akan sangat membantu saat sedang wawancara nantinya.

Tipe pertanyaan wawancara kerja lain yang akan kita hadapi adalah apa yang kita pahami mengenai posisi yang ditawarkan. Pertanyaan ini barangkali agak menyulitkan bagi mereka yang sebelumnya belum pernah memiliki pengalaman bekerja di posisi tersebut. Kita juga perlu mencari tahu mengenai posisi ini.

Tentang masa depan Anda bersama perusahaan

“Berapa gaji yang Anda harapkan?” Ini adalah pertanyaan wawancara kerja yang umum dihadapi. Bagi sebagian orang, apalagi yang tidak yakin dengan kualifikasi yang ia miliki atau belum pernah bekerja di posisi tersebut sebelumnya, mungkin akan merasa kesulitan menjawab pertanyaan ini. Biasanya, perusahaan akan menawarkan gaji dalam rentang tertentu. Coba tanyakan kepada pewawancara kisaran gaji yang mereka tawarkan, dengan begitu kita akan lebih mudah menentukan kisaran gaji yang bisa kita jawab.
Tipikal pertanyaan wawancara kerja lain yang harus dijawab berkaitan dengan keberadaan kita di perusahaan jika diterima di posisi tersebut. Anda akan ditanyai mengenai apa kontribusi yang bisa diberikan jika bergabung dengan perusahaan tersebut dan berapa lama waktu yang dibutuhkan hingga dapat berkontribusi di sana. Pewawancara mungkin akan menanyakan bagaimana kita akan beradaptasi dengan cepat dalam lingkungan kerja baru dan berapa lama kita berencana berada bersama perusahaan.

Berdasarkan tiga kelompok pertanyaan wawancara kerja di atas, kita bisa tahu bahwa tidak ada pertanyaan wawancara kerja khusus yang terlalu sulit dijawab. Semuanya berkaitan dengan hal-hal yang semestinya telah diketahui dengan baik. Hal yang memerlukan sedikit informasi adalah yang berkaitan dengan perusahaan tempat kita melamar pekerjaan dan pekerjaan yang ingin dituju.

Thursday, March 26, 2015

Tips Wawancara Kerja yang Mungkin Tidak Pernah Anda Pikirkan

tes wawancara kerja

Anda hampir berhasil. Resume anda telah sampai hingga tahap wawancara kerja dan sekarang saatnya anda benar benar mencoba mendapatkan pekerjaan tersebut. Namun, bagaimana tips sukses wawancara kerja yang dapat memberikan anda persiapan yang tepat? Berikut ini adalah tips wawancara kerja yang dapat membantu anda sebelum wawancara, pada saat wawancara dan setelah anda melakukan wawancara.

Carilah mengenai pendapatan perusahaan, laporan perusahaan dan postingan dari blog

Di dunia saat ini, isi adalah raja. Goldman Sachs menerbitkan laporan selama 3 bulan sekali, Microsoft menyimpan data pendapatannya dan setiap perusahaan startup memiliki blog. Dengan banyak informasi di luar sana, maka pastinya anda harus mencari halaman web dari sebuah perusahaan sebelum anda melakukan wawancara. Jika anda belum membaca web dari perusahaan tersebut sama saja seperti anda harus menulis essay mengenai sebuah buku yang belum perah anda baca. Misalnya jika anda diwawancara oleh Google, berikut ini ada dua cara untuk menjawabnya. Contoh pertanyaannya adalah “Apa kesempatan paling besar dari Google di 5 tahun ke depan?” Jawaban yang lemah dari pertanyaan ini adalah apabila anda menjawab “Saya pikir teknologi yang dapat dipakai dapat menjadi hal yang sangat potensial mengingat Google Glass dan Apple Watch memperlihatkan tren baru yang memperlihatkan…” berbeda dengan jawaban yang lebih kuat dengan “Katakan saya pecinta teknologi, tetapi saya telah membaca banyak hal mengenai sumber pendapatan dari Google dan merasa terkejut dengan fakta bahwa bisnis iklan telah mencapai angka 5 juta dollar di beberapa tahun terakhir, sehingga saya pikir…”. Tidak ada jawaban yang salah, tetapi jawaban yang kedua lebih terlihat meyakinkan. Jawaban tersebut memperlihatkan apa yang telah anda lakukan sebelum wawancara dilakukan dan memberikan jawaban dengan data.

Gunakan Google Alerts

Mengikuti berita dari perusahaan perusahaan pastinya sangat sulit, terutama jika anda sedang berada dalam proses wawancara di beberapa tempat dalam satu waktu. Karena itulah, Google Alerts akan menjadi penyelamat anda. Google Alerts adalah sebuah alat yang akan memberikan anda email kapan pun terdapat cerita atau berita baru yang muncul untuk suatu kata yang spesifik. Dengan cara itu, anda bisa mempelajari mengenai kejadian yang paling baru tanpa anda harus mencari mengenai mereka. Misalnya jika anda sedang melamar di suatu agen dengan nama “A”, maka anda bisa membuka www.google.com/alerts, kemudian ketik “A”. Lalu masukkan alamat email anda jika anda belum masuk ke Gmail. Sesegera mungkin anda akan mendapatkan banyak update mengenai agency tersebut dan memiliki amunisi yang tepat untuk wawancara anda.

Gunakan Social Sweepster untuk membersihkan Facebook dan Twitter anda

Sekarang ini 91% perusahaan mencari sosial media anda untuk kemungkinan kebiasaan yang buruk. Walaupun banyak orang yang memperingatkan anda untuk selalu berhati hati pada setiap hal yang anda upload, ada solusi yang lebih mudah. Gunakan Social Sweepster, sebuah aplikasi yang akan mendeteksi foto dari botol bir, dan segala objek yang mungkin mencurigakan. Aplikasi ini bahkan dapat mendeteksi ketidaksopanan dari postingan masa lalu anda. Saat ini terlalu banyak perusahaan yang menolak kandidat hanya karena sesuatu yang mereka temukan di platform sosial mereka. Social Sweepster akan membantu anda untuk memberikan kesan pertama yang terbaik.

Jadwalkan pada hari Selasa jam 10:30 pagi

Tips sukses wawancara kerja yang berikutnya adalah dengan menjadwalkan wawancara kerja anda pada waktu terbaik untuk wawancara yaitu jam 10:30 pagi di hari Selasa. Ingatlah bahwa pewawancara anda memiliki banyak tanggung jawab yang lebih dari sekedar mempekerjakan orang.

Agar Tes Wawancara Tidak Menakutkan

tes wawancara kerjaTes wawancara kerja termasuk salah satu tes yang harus dihadapi seorang pelamar kerja. Tes ini juga kerap menjadi momok bagi sebagian orang, selain psikotes, walaupun sebenarnya tidaklah semenakutkan yang dikira. Tes wawancara kerja ini umumnya dijalani setelah seseorang mengajukan lamaran pekerjaan. Ia akan diminta datang pada waktu tertentu di lokasi tertentu untuk menemui satu atau beberapa orang pewawancara dari perusahaan yang akan menanyainya berbagai hal menyangkut pekerjaan yang ditawarkan.
Menganggap tes wawancara kerja sebagai momok menakutkan justru merupakan sebuah kesalahan. Bukan berarti wawancara kerja merupakan hal mudah, apalagi sekian persen penilaian diterima tidaknya seseorang ditentukan berdasarkan tes ini. Namun, menganggap tes wawancara kerja menakutkan justru akan memberikan efek negatif bagi kondisi psikologis pelamar. Kita mungkin saja akan merasa gugup, gelisah, tegang, sehingga kita tidak dapat mengikuti proses wawancara dengan baik.

Tes wawancara kerja berupa pertanyaan-pertanyaan yang perlu dijawab oleh pelamar. Setiap institusi maupun perusahaan tentu memiliki jenis-jenis pertanyaan tertentu yang berbeda satu sama lain, tergantung dari kebutuhan institusi atau perusahaan tersebut. Biasanya ada pertanyaan-pertanyaan yang relatif sama antara satu tempat dengan tempat lain. Orang yang telah berkali-kali melewati tes wawancara kerja tentu akan memahami pola-pola pertanyaan ini. Pertanyaan-pertanyaan yang serupa biasanya berupa pertanyaan mengenai profil diri pelamar dan alasannya ingin bergabung dengan perusahaan tempat ia mengajukan lamaran pekerjaan. Pewawancara juga akan menanyakan pengetahuan pelamar mengenai perusahaan mereka maupun posisi yang mereka tawarkan. Usahakan melakukan sedikit riset kecil-kecilan terlebih dahulu agar memiliki gambaran umum mengenai kedua hal tersebut.
Jenis pertanyaan lain yang juga biasa diajukan saat sedang mengikuti tes wawancara kerja adalah hal-hal yang berkaitan dengan masa depan pelamar bila ia diterima di perusahaan tersebut. Ia akan ditanyai berapa gaji yang ia inginkan. Ia juga akan ditanyai apa saja yang akan dia lakukan bila diterima di perusahaan tersebut. Misalnya, apa yang akan dilakukan untuk membantu perusahaan akan berkembang, apa yang akan dilakukan untuk menguasai pekerjaan, dan apa yang akan dilakukan agar bisa cepat beradaptasi dengan lingkungan baru.


Karena sebenarnya ada tipikal pertanyaan tertentu di dalam tes wawancara kerja, kita tidak perlu khawatir dalam menghadapi tes wawancara kerja. Rasa gugup memang mungkin ada saat pertama kali hendak masuk ke ruang wawancara, apalagi bagi mereka yang baru pertama kali menjalaninya. Hal yang wajar bagi seseorang merasakan demikian untuk hal-hal yang baru pertama kali dihadapi. Untuk itu, ada baiknya mengikuti tips wawancara kerja yang bisa didapatkan di internet ataupun dari orang-orang yang sebelumnya pernah menghadapi tes ini.

Usahakan selalu tenang dan terkendali saat sedang menjawab pertanyaan di dalam tes wawancara kerja. Berikan jawaban-jawaban yang positif dan meyakinkan. Berikan jawaban sesuai dengan pertanyaan yang diajukan, hindarkan diri dari memberikan jawaban yang keluar dari inti pertanyaan. Akan lebih mudah lagi bila kita telah mempelajari tipe-tipe pertanyaan yang mungkin akan diajukan lalu mempersiapkan jawaban untuk itu. Dengan ini kita akan lebih siap untuk menghadapi tes wawancara kerja sehingga kegelisahan yang tidak perlu dapat dihilangkan.

Tes wawancara kerja pada dasarnya adalah hal yang normal. Artinya, ke mana pun kita mengajukan lamaran pekerjaan, akan sangat mungkin perusahaan terkait memanggil kita untuk wawancara kerja terlebih dahulu. Tips untuk tes wawancara kerja yang di atas bisa membantu persiapan mental dalam menghadapi wawancara. Namun, wawancara memang bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan seseorang diterima atau tidak untuk sebuah pekerjaan. Setidaknya, bila wawancara kerja bisa berjalan lancar, harapan untuk mendapatkan pekerjaan yang diinginkan tentunya lebih besar. 

Thursday, March 19, 2015

Balada Karyawan #15 Cerita Menantu Direktur

Terkadang memang benar ungkapan bahwa istri seorang jenderal lebih berkuasa dari jenderalnya itu sendiri. Dan aku semakin percaya 1000% karena aku telah menjadi "korbannya".

Kebetulan aku sekarang bekerja di sebuah perusahaan keluarga di daerah Jakarta. Bapak bertindak sebagai komisaris, ibu sebagai direktur dan kelima anak beserta menantunya menjadi manager - manager-nya.

Perusahaan ini dikelola dengan rasa kekeluargaan dan sikap saling percaya antara pemilik dan karyawannya yang cukup tinggi. Maka tak heran banyak karyawan yang sudah belasan bahkan puluhan tahun bekerja di sini tanpa adanya surat pengangkatan sebagai karyawan. Karena kami percaya bahwa pemiliknya ini adalah orang baik - baik. Mereka tidak akan mengeluarkan orang tanpa alasan yang jelas. Bagi kami mudah untuk menjumpai para pemilik ini dan bertegur sapa tanpa diikat oleh prosedural birokrasi.

Namun walau pun, diantara kenikmatan ini tetap ada bagian kecil yang kurang enak. Ya, itulah hidup. Tidak ada yang enak 100% atau tidak enak 100%. Dari ketiga anaknya, anak pertama dan kedua laki - laki serta anak ketiga perempuan, hanya anak perempuannya yang belum menikah. Kedua menantu dari ibu bapak dilibatkan dalam pengurusan perusahaan ini bersama perusahaan bersama suami - suami mereka. Salah satu dari menantu direktur ini ada yang mirip - mirip dengan ungkapan di awal tulisan ini.

Walau pun dia hanya seorang menantu direktur, kadang - kadang kekuasaannya melebihi pemiliknya sendiri. Terkadang aku merasa, walau pun terkesan subyektif, dia ingin segala perintahnya dilaksanakan. Padahal bisa jadi kalau perintahnya belum dilaksanakan karena memang masih ada hambatan atau ada prioritas yang harus dikerjakan. Dan celakanya, kalau kita tidak melaksanakan perintahnya, dia bisa - bisa membawa mertua, pemilik perusahaan ini, untuk menegur kita. Dan aku benar - benar pernah mengalaminya.

Sejauh ini yang aku ingat ada dua kejadian karena saking berkesannya. Yang pertama, waktu aku di staff quality control dan menantu direktur ini sebagai staff marketing.Suatu hari aku email dari menantu direktur ini. Dia meminta aku untuk mencarikan beberapa sampel pertinggal product untuk dianalisis terkait dengan permasalahan kualitas di pasaran. Kebetulan aku sedang sibuk dengan urusan lain. Permintaannya tidak dapat dipenuhi dengan cepat. Dan benar sekali kawan, aku didatangi oleh ibu direktur. Dia menegur saya.
"Mas, kenapa pesanana Mbak **** belum dikerjakan?"Tanya Bu Direktur. Dia bertanya dengan sopan.

Kontan aku kaget dan aku hanya bisa menjawab "iya" "iya" dan langsung mengerjakan apa yang diminta. Saat itu dapat dan saat itu pula aku kirim ke kantornya. Aku tidak mau cari perkara.

Kejadian yang kedua. Masalah air. Dalam sebuah percakapan email saya dan menantu direktur ini berbeda pendapat mengenai masalah air. Setelah itu diskusi yang cukup panas ini berakhir saya menganggap semuanya berlapang dada dan baik - baik saja. Tapi ternyata wahai kawan itu tidak benar. Ternyata masalahnya berlanjut.

Pagi - pagi sekali Pak Komisaris, orang yang saya hormati setelah orang tua saya, datang ke meja saya. Dia datang dan tentu bersama menantunya itu.
"Mas, bagaimana dengan penanganan air kita?" Tanya Bapak dengan sopan.
Aku yang ditanya seperti langsung gelagepan. Aku berusaha menjawab dengan baik dan apa adanya. Yang menohok ini, pertanyaan Bapak ini kurang lebih sama dengan pertanyaan menantu direktur di email. Gila, dia tidak percaya jawabanku. Dia tidak puas dengan jawaban aku, bapak mertua yang dia bawa. Ampun deh.

Untunglah Bapak percaya jawaban aku dan membenarkan aku. Selamatlah aku pagi itu.

Sejak kejadian terakhir ini, aku mengambil pelajaran. Janganlah aku lebih bodoh dari pada keledai. Keledai saja tidak jatuh ke dalam lubang yang sama. Sejak itu, aku bersumpah dalam hati tidak mau mencari - cari masalah dengan ibu satu ini, sang menantu direktur. Cukuplah kejadian ini. Sejak itu apa - apa yang dikatakannya aku iyakan. Apa - apa yang diminta aku kerjakan. Sungguh aku tidak mau mencari masalah. Sungguh aku masih mau bekerja di tempat ini.

Wednesday, March 11, 2015

Video Karyawan Pulang dari Tempat Kerja




Pada kesempatan ini kami memposting video tentang karyawan yang baru pulang bekerja, berdiri sepanjang trotoar menanti kendaraan umum yang akan mengantar mereka pulang ke keluarga masing - masing.

Kondisi negara kita yang belum mampu menyediakan sarana transportasi massal yang nyaman dan murah. Belum lagi ditambah dengan kemacetan yang belum bisa ditangani semakin menambah derita para karyawan.

Thursday, March 5, 2015

O oo..Boss tahu kita sedang mencari info lowongan kerja

4 Jawaban Ketika Atasan Menangkap Basah kita sedang mencari info lowongan pekerjaan terbaru

 

ketahuan boss mencari info lowongan kerja
Ooo ... kamu ketahuan
 

Pada suatu kita, dengan beragam alasan kita memutuskan untuk mengundurkan diri atau resign dari tempat kerja sekarang. Dari situlah kita mulai rajin mencari informasi lowongan kerja di berbagai media yang ada. Biasanya proses ini dilakukan di sela - sela pekerjaan rutin. Kita membuka situs lowongan pekerjaan dan mulai mencari - cari posisi yang cocok dengan kita. Masalahnya adalah apa jawaban kita ketika ketahuan oleh atasan kita?

Di bawah ini adalah 4 jawaban ketika atasan kita mengetahui kita sedang mencari - cari pekerjaan baru :

1. Berbohong

kami sarankan sebisa mungkin untuk tidak menggunakan cara ini. Kalau pun terpaksa, ketika atasan mengetahuinya kita menjawabnya : Tidak. Saya tidak sedang mencari - cari lowongan pekerjaan. Saya sedang browsing, enggak sengaja situs ngeklik situs jobstreet." Mudah - mudahan atasan kita percaya atas jawaban kita.

Mungkin pada saat itu posisi kita aman dan atasan tidak menaruh curiga sedikit pun. Kalau sudah begini jangan sampai kita sampai tertangkap basah oleh atasan lain. Dan buat semuanya aman. Pastikan tidak ada update status linkedin yang mengundang kecurigaan atasan. Pastikan lagi kita tidak mencari informasi lowongan pekerjaan di jam kerja atau di kantor. Pastikan niat kita untuk pindah tidak banyak diketahui oleh rekan kerja. Karena bisa - bisa ada yang melaporkan ke atasan kita.

Berbohong bisa menjadi solusi sementara. Dan kalau bisa ketika menemukan pekerjaan baru yang cocok jangan buru - buru untuk mengundurkan diri. Karena kalau ini terjadi maka atasan kita cepat atau lambat akan mengetahui bahwa kita telah berbohong dan ini tidak baik untuk reputasi kita.

2. Jawaban yang bias

Boleh dibilang ini tidak jauh berbeda dengan berbohong, namun terkadang berguna. Sebagai contoh ketika atasan tahu kita mencari pekerjaan baru, kita menjawab : Ah, enggak. Saya sedang mencari lowongan kerja buat saudara saya. Kasihan sudah lama mengganggur. Bapaknya sudah meninggal. Adiknya banyak dan seterusnya (ingat jawabannya jangan terlalu lebay - berlebihan). Dan pastikan bahwa atasan kita ini mempercayai jawaban kita.

3. Jawaban setengah benar

Jawaban bisa sangat menolong ketika atasan menangkap basah kita dengan mendapati bukti. Misalnya atasan kita menemukan hasil print-an job description lowongan pekerjaan yang kita cari.

Pada kondisi seperti ini kita bisa memberikan beberapa jawaban.
"Betul itu saya yang ngeprint. Menjelang masa appraisal saya ingin bagaimana dengan tanggung jawab di perusahaan lain dengan posisi saya sekarang ini. Saya merasa kurang ada tantangan di sini. Jadi saya mencoba mencari - cari tahu mengenai job description di perusahaan lain yang bisa menjadi bahan evaluasi saya untuk mengembangkan diri, sehingga saya dapat mencapai posisi yang lebih tinggi.

Respon ini mengubah momen "tertangkap basah" menjadi kesempatan membicarakan dengan atasan kita apa yang membuat kita kurang tertantang di perusahaan ini. Mudah - mudahan ini menghasilkan diberinya beberapa proyek yang menantang atau bahkan merekomendasikan sebuah posisi di departemen lain.

4. Jawab secara terus terang

Ada istilah bahwa berkata itu lebih baik walau pun menyakitkan. Ketika atasan menanyakan alasan kita mencari - cari peluang kerja di luar sana jawablah secara terus terang. "Memang saya sedang mencari - cari pekerjaan baru. Saya terkadang frustasi dengan kondisi saya sekarang. Menurut saya di sini tak ada pengembangan karir dan promosi jabatan untuk posisi saya sekarang.

Ketika kita berterus terang, patut diingat bahwa kita mengatakannya tanpa defensive atau merasa bersalah. Gunakan momen ini sebagai kesempatan untuk membuka pembicaraan dengan atasan kita."Saya sangat tertarik dengan perkembangan karir saya dan saya sangat menghargai jika Bapak mau meluangkan waktu untuk mendiskusikan performance saya, kesempatan dan potensi karir saya di perusahaan ini.

Di zaman sekarang, era teknologi informasi, mencari - cari info lowongan sangat sulit ditutup - tutupi. Maka rencanakan baik- baik untuk proses pencariannya dan siapkan jawaban yang akan kita berikan ketika atasan kita menangkap basah kita sedang mencari informasi pekerjaan. Kalau ini dialami oleh Anda, jawaban apa yang diberikan? Apakah ada jawaban lain di luar ini? Silahkan tuliskan di kolom komentar.

sumber foto : https://www.flickr.com/photos/buehlerphoto/

Comments system

Disqus Shortname