Monday, May 26, 2014

Balada Karyawan #8 Hari Kejepit Nasional (HARPITNAS)

Harpitnas atau hari kejepit nasional adalah hari ditunggu - tunggu oleh karyawan. Hari kejepit nasional adalah dimana ada satu hari masuk kerja yang diapit oleh dua tanggal merah/ hari libur. Biasanya jatuh pada liburnya jatuh pada hari selasa atau jatuh pada hari kamis. Hari senin dan hari jum'atnya menjadi hari kejepit nasional.

Untuk sebagian karyawan momen ini dijadikan waktu liburan yang lebih panjang ; long weekend dengan cara mengambil cuti atau izin tidak masuk pada hari senin atau jumatnya.

Namun tidak semua karyawan bergembira menyambut harpitnas atau hari kejepit nasional. Salah satunya adalah saya. Buat saya harpitnas atau hari kejepit nasional sama saja. Dengan adanya waktu liburan yagn lebih panjang; long weekend saya tetap tidak ke mana - mana. Tidak sebagian orang yang memanfaatkan untuk liburan ke luar kota. Buat saya harpitnas atau tidak, saya tidak akan kemana - mana.

Selama harpitnas saya hanya menghabiskan waktu di rumah bersama keluarga. Karena keterbatasan gerak (tidak ada kendaraan) dan keterbatasan daya (uang) maka harpitnas tidak berarti apa - apa. Jadi saya sering tidak memanfaatkan momen harpitnas ini. Lebih baik masuk saja, untuk menambah - nambah penghasilan guna mencukupi kebutuhan primer yang semakin tinggi.

Ini harpitnasku, mana harpitnasmu? Apakah Anda menghabiskan harpitnas seperti saya? Beri komen ya. Terima kasih.

Wednesday, May 21, 2014

4 Tipe Atasan Berdasarkan Temperamen dan Kemurahan Hati

tipe atasan di tempat kerja

Di tempat kerja, tipe atasan itu macam - macam. Ada yang baik, menyenangkan atau menyebalkan. Buat yang sudah mendapatkan atasan yang baik maka bersyukurlah. Bekerja dengan baik menjadi karyawan yang baik. Kalau yang mendapatkan atasan buruk maka bersabarlah. Banyak usaha banyak berdoa. Usaha melamar kesana kemari kalau sudah tidak kuat menghadapi atasan dan banyak berdoa setiap hari agar atasannya diganti atau pindah ke tempat lain :)

Di postingan ini saya mau membeberkan 4 tipe atasan berdasarkan temperamen dan kemurahan hati. Maksudnya temperamen adalah tingkat kemudahan atasan kita untuk marah - marah. Dan kemurahan hati adalah tingkat mudahnya atasan kita memberikan hadiah atau traktiran :).

Saya telah melihat ada 4 tipe yaitu :
1. Atasan temperamen buruk dan pelit.
Boleh dibilang ini kiamat yang dipercepat bagi yang mendapatkan atasan seperti ini. Sudah gampang marah ditambah pelit.

Biasanya atasan model - model seperti ini, kalau ada salah sedikit langsung meledak. Kalau bawahannya salah meledak. Kalau dia yang salah meledak juga. Tapi meledaknya tetap ke karyawan.
Giliran semuanya oke - oke saja dan lancar, tidak ada tuh acara bagi - bagi hadiah. Ngajak makan atau mentraktir karyawan.

2. Atasan temperamen buruk tapi murah hati.
Bolehlah atasan kita ini mudah meledak. Tapi kalau hatinya senang, kerjaan beres dan target tercapai, maka dia tidak segan - segan memberi hadiah kepada karyawan atau ngajak makan - makan.
Contoh yang paling gampang dari atasan model ini kalau pabrik lagi sepi pasang muka cemberut dan gampang tersulut emosinya. Kalau lagi lancar dan untung selalu menebar senyum kemana - mana.

Kalau dapat atasan seperti ini, kita harus pandai - pandai menempatkan diri. Kalau dia lagi marah - marah, hindari sejauh - jauhnya. Bisa - bisa jadi sasaran omelan. Kalau lagi dia senang, dekat - dekatlah dengannya. Biar kalau traktiran tidak lupa untuk diajak. Sehingga kita akan selalu ingat bahwa atasan kita adalah orang baik :).

3. Atasan temperamen baik tapi pelit.
Atasan ini secara hasil akhir tidak jauh berbeda dengan tipe nomor 2. Kalau ada masalah tidak ada yang meledak, gelas pecah atau piring melayang. Tapi kalau semuanya baik - baik saja, dijamin tidak ada perubahan apa - apa. Terserah saja mau pilih mana nomor 2 atau nomor 3. Kalau saya sih mau nomor 4.

4. Atasan temperamen baik dan murah hati.
Kalau boleh dibilang ini adalah surga dunia. Kerja tidak terlalu tertekan. Ada masalah, atasan kita biasa - biasa saja. Paling - paling banyak diam saja. Kalau semuanya lancar siap - siap deh kecipratan :).

Nah kalau kita dapat tipe ini, kerja yang baik biar atasan kita tidak ada niat memindahkan ke tempat lain atau memecat kita.

Oke, kira - kira tipe yang mana atasan Anda? Komen di sini ya. Saya tunggu.

sumber gambar : http://morguefile.com

Monday, May 19, 2014

Balada Karyawan #7 (Tidak) Semua Tenaga Ekspatriat Lebih Baik dari Tenaga Pribumi

Pada hari ini kami semua dikumpulkan di ruang meeting oleh salah satu senior manager yang membawahi produk. Dia ternyata tidak sendiri. Di sampingnya telah duduk seorang tenaga ekspatriat; seorang bule yang menebarkan senyum.

Ternyata tujuan kami dikumpulkan adalah untuk diperkenalkan dengan Mr. X (sebutlah demikian) yang akan membantu menangani proyek - proyek perbaikan di perusahaan kami. Kami semua merasa senang ada "pihak luar" yang bisa memberikan pandangan - pandangan ke top management. Bukan rahasia umum lagi kalau top management lebih percaya pendapat "orang luar" apalagi tenaga ekspatriat atau bule dibandingkan "orang dalam". Padahal bisa saja isinya sama persis. Saya juga tidak mengerti mengapa atasan lebih mempercaya pendapat tenaga ekspatriat dibandingkan karyawannya sendiri.

Mula - mula Mr. X banyak berkecimpung di departemen RND. Hal ini bisa dimaklumi, dari ceritanya dia berpengalaman lebih 20 tahun di RND.

Karena merasa puas dengan kinerja, senior manager kami mulai menawarkan jasanya kepada departemen lain. Mula - mula kami merasa tidak membutuhkan, karena selama ini beberapa proyek ter-handle dengan baik. Namun karena atasan kami terus - terusan mempromosikan kemampuan tenaga ekspatriat; lebih tepatnya setengah memaksa, mungkin karena sudah mengeluarkan uang yang cukup banyak untuk membayarnya, kami terpaksa mau mengikuti sesi konsultasi dengan dia.

Awalnya semua berjalan baik - baik saja. Namun kami seperti sadar. Apa - apa yang disampaikan oleh Mr. X bukanlah sesuatu yang baru. Kami sudah mengetahui dan memahaminya. Namun walau pun begitu senior manager kami terkagum - kagum dengan penjelasannya. Karena dia atasan kami, kami pun tidak berani protes.

Puncaknya adalah ketika Mr. X menawarkan beberapa program perbaikan untuk perusahaan kami. Dia memasukkan lewat salah satu senior manager kami yang sangat "kesengsem" oleh Mr. X. Kami semua dikumpulkan dan disodori semua program - program perbaikan dari Mr. X.

Sejujurnya tidak ada program baru yang Mr. X tawarkan. 
Dia menawarkan program GMP, kami sudah menerapkan lima tahun lalu walaupun belum sempurna dan kami perbaiki terus menerus.
Dia menawarkan progam ISO 9001, kami juga sedang menerapkan dan saya menjadi management representative-nya.
Dia menawarkan program restrukturisasi di departemen produksi, rekan saya yang di departemen produksi sana sedang mengerjakan. Dan lain - lain.

Karena sudah tidak tahan, akhirnya kami satu - satu mulai membuka mulut. Kami jelaskan bahwa semua yang dia bawa kami sudah tahu. Apa yang Mr. X tawarkan kami sedang kerjakan. Senior manager kami yang "kesengsem" Mr. X ngotot bahwa yang dibawa Mr. X berbeda. Diskusi yang mula - mula tenang berubah menjadi panas.

Untunglah ada senior manager lain yang lebih waras. Dia mulai menanyakan keberatan kami. Akhirnya kami menjelaskan semua keberatan kami. Dia tidak membawa sesuatu yang baru; dia menawarkan proyek yang jelas - jelas kami kerjakan. Kami tidak mau memakai tenaganya. Dari pada mahal - mahal bayar tenaga ekspatriat yang belum tentu lebih, lebih baik bayar saya aja.

Jadi yang membuat seorang tenaga ekspatriat dibayar mahal adalah karena atasan anda yang percaya, bukan karena kemampuannya. Ini ceritaku, mana ceritamu? Komen dong di sini :)

Comments system

Disqus Shortname