Sebagai karyawan, sejujurnya ingin sekali bekerja tidak pindah - pindah tempat. Selain malas untuk adaptasi dengan rekan kerja baru, atasan dan lingkungan yang baru. Apalagi belum tentu mudah mendapatkan pekerjaan itu sendiri.
Namun, karena faktor kebutuhan hidup yang semakin tinggi, anak dan istri yang perlu dinafkahi, maka kesetiaan itu pun ada batasnya. Mulailah hati ini untuk melihat - lihat lowongan pekerjaan baru di tempat lain.
Di satu sisi, atasan tidak ingin kehilangan karyawan terbaiknya. Bukan mau menyombongkan diri, biar jelek - jelek begini saya termasuk karyawan baik di mata atasan saya.
Suatu hari saya diajak bicara oleh atasan saya.
Atasan : Kamu mau lama bekerja di sini kan?
Saya : Kalau ada yang lebih baik, saya mau pindah. (dengan santainya saya menjawab seperti itu)
Atasan : Wah, enggak bisa tuh. (ternyata atasan saya jadi emosi).
Saya : Ya bisa saja Pak.
Atasan : Terus pekerjaan Kamu, bagaimana?
Saya : Saya akan minta satu bulan dari perusahaan baru untuk menyelesaikan pekerjaan di sini.
Atasan : Wah, wah enggak bisa tuh (semakin naik. Untung tidak dipecat)
Saya : ????
Heran, atasan saya kan bukan Tuhan. Dia kan tidak bisa menjamin 100% bahwa ada pekerjaan untuk saya di sini. Seharusnya dia berfikir kenapa saya berani menjawab seperti itu. Bukannya emosi. Setuju tidak?
No comments:
Post a Comment
Wahai Karyawan Seluruh Dunia, Berkomentar-lah!