Tuesday, September 30, 2014

Tipe Atasan - Atasan Saya

Selama saya hampir 10 tahun bekerja, saya pernah disupervisi dengan berbagai macam tipe atasan. Masing - masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Nah, pada postingan kali ini saya mau menceritakan semua atasan saya. Tentunya untuk kenyamanan semua pihak, termasuk saya, saya akan memakai nama pengganti.



Mr. Harr
Inilah boss pertama saya. Jarak usianya tidak berbeda jauh dengan saya. Orangnya tipe pekerja keras dan rendah hati. Terkadang dia mau direpotkan oleh hal - hal yang bersifat teknis yang bagi sebagian boss lain adalah sesuatu yang tidak disukai. Namun kesukaan mengurusi hal - hal teknis, membuat boss saya ini agak kedodoran di tataran konsep. Seperti halnya dalam menerapkan sebuah sistem (misalnya GMP atau ISO) dia memandangnya hanya penggunaan dokumen belaka. Namun atasan saya ini mau mendengarkan masukan dari saya yang notabene adalah bawahannya.

Mrs. Dewi
Orangnya sangat detail untuk setiap urusan. Kalau belum jelas baginya maka dia akan terus - terusan menanyakan sampai semua jelas dan tidak ada yang terlewat. Pokoknya ampun deh menghadapi atasan yang ini. Namun sayangnya dia tidak tahu mana yang harus di-cerewet-i dan mana yang tidak. Terkadang hal - hal yang tidak penting pun ditanyakan. Jadi seperti buang - buang waktu saja. Pernah saking keselnya menghadapi pertanyaan - pertanyaan dia yang tidak penting, setidaknya menurut saya, saya meninggalkan dia begitu saja. Untung dia tidak marah sama saya he he he.

Mrs. Nurr
Atasan yang satu ini sangat pintar dan mempunyai ingatan yang panjang. Kalau rapat dengan dia, maka siap - siaplah kita menangkap banyak instruksi yang diberikan. Walau pun tidak mencatatanya, dia hapal satu demi satu instruksi apa yang diberikan dan diberikan kepada siapa. Saking cepatnya atasan saya ini berbicara, maka tidak semua instruksinya bisa kami catat. Siap - siap saja nanti mati kutu dan mati gaya ketika ditagih realisasi instruksinya. Paling aman beri jawaban lupa atau segera saya kerjakan. Karena sesungguhnya gua sudah lupa apa instruksinya.
Kalau rapat dengan atasan saya ini siap - siap waktu yang banyak. Karena dia akan banyak bertanya segala tetek bengek. Mulai dari yang konsep sampai teknis, mulai dari apa - apa yang kita kerjakan sampai yang tidak kerjakan. Pernah saya rapat mingguan dengan dia menghabiskan waktu 3 jam.
Karena banyak yang ditanyakan, maka semua bahan, laporan, jurnal, log book dan lain - lain saya bawa ke meja rapat. Dari pada bolak - balik ke meja, lebih baik saya bawa semuanya.

Mrs. Dinn
Untuk atasan yang satu ini no comment - lah. Orangnya sangat semangat dan full speed. Apa - apa ingin segera dikerjakan. Karena hal ini maka sering mengurusi di luar wewenangnya. Selain itu juga agak lemah di lead by example. Bisa jadi dia menggebu - gebu akan suatu hal. Karena dianya menggebu - gebu, maka kita pun ikut - ikutan pontang panting. Setelah itu bisa saja dengan mudahnya dia mengabaikan.
Terkadang saya tidak segan - segan menolak instruksinya. Tentunya dengan cara halus (mau dipecat apa) kalau saya rasa tidak mungkin. Karena saya tahu itu hanya pembawaan menggebu - gebu dia semata.

Mr. Sall
Orangnya lebih muda dari saya. Pintar bahkan cenderung jenius. Wawasannya sangat luas dan visioner. Apa saja nyambung. Namun kelemahannya adalah di lead by example juga. Sebagian orang menganggapnya mempunyai pemikiran konseptual, namun teman saya bilang bukan konseptual tapi impulsif. Kalau pendapat saya sendiri, saya tidak pernah mengerti saya berfikirnya. Mungkin kecepatan berfikir saya tidak menyamai kecepatannya.

Sebenarnya banyak yang ingin saya jelaskan namun lebih baik tidak usah. Takutnya pemaparan saya sudah menyimpang jauh dari kenyataan dan subyektif kebanyakan. Namun dengan berbagai tipe atasan ini jadi ada seni tersendiri dalam menghadapinya. Bagaimana dengan Anda?

https://www.flickr.com/photos/epsos/

Monday, September 22, 2014

Balada Karyawan #12 Doa Seorang Karyawan


Ya Alloh minggu – minggu ini saya mau menghadiri acara reuni bersama teman – teman ketika kuliah dulu.
Sebenarnya saya senang sekali. Karena sudah lama tidak bertemu muka dengan mereka. Selama ini komunikasi hanya lewat telfon, SMS, WA dan facebook.

Namun, Ya Alloh selain senang saya juga merasa sedih. Sedih akan kondisi saya.

Mengapa saya merasa sedih?

Karena di reuni kali teman – teman akan datang dengan mobilnya masing – masing. Memakai pakaian terbaik dan membawa istrinya yang terlihat kinclong juga. Semua orang tercitrakan sukses dan telah mencapai sesuatu.

Sedangkan saya, masih naik kendaraan umum. Harus naik dua tiga kali bus, angkot dan metromini untuk ke tempat acara.

Sebenarnya buat saya ini tidak masalah. Namun yang saya permasalahkan adalah terkadang orang lain, teman – teman saya memandang sedih melihat kondisi saya. Apakah semenyedihkan itukah kondisi saya?

Tidak punya mobil. Tidak punya tabungan pendidikan. Tidak punya asuransi kesehatan yang layak. Tidak punya tabungan haji. Boro – boro untuk beli saham atau emas antam sebagai investasi.

Memang sesuatu sekali di zaman sekarang orang tidak punya mobil.
Memang sesuatu sekali di zaman sekarang orang tidak punya proteksi atau asuransi.
Memang sesuatu sekali di zaman sekarang orang seusia saya belum buka tabungan haji.

Memang sesuatu saya itu.

Terkadang saya bekerja lebih keras dan lebih lama dari teman – teman, namun apa yang saya dapatkan lebih sedikit dari mereka.
Terkadang buat saya masih sulit untuk bergerak. Bersenang – senang atau sekedar keluar rumah di akhir pekan. Namun kondisi saya segini – gini juga.

Saya berusaha mensyukuri hidup.
Di saat orang bisa mengeluh kondisi pekerjaannya, padahal pulang ada jemputan, istri melahirkan ditanggung perusahaan, anak sakit ditanggung perusahaan. Kalau kerja lemburan gajinya bisa belasan juta. Sedangkan saya masih kebalikan semua itu.

Benar ya Alloh, saya berusaha mensyukuri hidup.
Di saat orang mengeluhkan pekerjaannya namun pulang masih bisa sore hari, sementara saya pulang selalu dalam keadaan gelap.

Karena saya tahu masih banyak orang yang belum punya pekerjaan.

Ya Alloh hamba ingin punya mobil. Gak usah baru gak apa – apa. Second juga tidak masalah. Mobil second metik berwarna hitam yang masih bagus jalannya.

Buat mengajak keliling komplek dan tempat tinggal saya bersama anak dan istri.
Buat mengunjungi orang tua yang semakin sulit waktu dan kemampuan saya untuk mewujudkan.

Ya Alloh berilah kami mobil, insya Alloh untuk kebaikan bukan hal – hal yang tidak bermanfaat.
Ya Alloh kabulkan doa saya, seorang karyawan yang bekerja keras (60 jam per minggu) namun belum bisa membeli mobil. Amiin.

Thursday, September 18, 2014

(Penting Untuk Bawahan) Saat yang Tepat Untuk Resign atau Mengundurkan Diri


Saat yang tepat untuk resign atau mengundurkan diri

Apakah Anda merasa menjalani pekerjaan sekarang dengan berat dan terpaksa? Apakah Anda ingin pindah secepatnya dati tempat kerja sekarang? Kalau jawabannya "IYA" maka Anda tidak sendirian. Banyak orang yang senasib sepenanggungan. 

Keinginan untuk resign atau mundur bisa disebabkan oleh : gaji yang pas - pasan, fasilitas yang minim, karir yang tidak berkembang, lingkungan kerja yang tidak mendukung serta atasan yang menyebalkan.

Tapi ingatlah Anda bisa resign atau mengundurkan diri kalau 2 kondisi di bawah ini terjadi. Kedua kondisi tersebut adalah :

  1. Ketika sudah mendapatkan tempat kerja yang lebih baik
    Jangan pernah resign atau mengundurkan diri hanya gara – gara kesal, marah atau tersinggung atas perlakuan terhadap kita. Karena keputusan yang tidak difikir masak - masak kebanyakan malah menjadi bumerang.

    Jangan pernah resign ketiak Anda belum mendapatkan tempat kerja yang baru. Karena hal ini bisa saja bunuh diri. Karena atasan memarahi kita Anda, Anda langsung mengajukan pengunduran diri namun belum mendapatkan penggantinya. Akhirnya pekerjaan baru belum dapat, uang pesangon habis dengan cepat karena untuk biaya kebutuhan sehari - hari.

    Jadi kalau atasan kita memarahi kita, menyepelekan kita, jadikan itu sebagai energi pendorong untuk menggiatkan mencari lowongan pekerjaan dari internet, koran dan informasi teman lainnya, sambil terus berdoa agar mendapatkan yang lebih baik. Gaji yang lebih baik, fasilitas yang lebih baik, lingkungan kerja yang lebih baik, karir yang lebih baik dan atasan yang lebih baik. Ingat doanya orang yang teraniaya dikabulkan oleh Alloh SWT.

  1. Ketika bisnis sampingan sudah berkembang
    Selain ingin pindah tempat kerja, ada sebagian dari Anda ingin memiliki usaha sendiri. Ingat tidak semua orang bisa langsung membuat usaha sendiri. Maksudnya adalah janganlah kita buru - buru keluar dari tempat kerja untuk sebuah ide bisnis yang belum matang. Memang ada sebagian yang berhasil, tapi ingat ada juga yang sebagian gagal.

    Paling aman adalah merintis usaha sampingan ketika kita masih bekerja. Banyak jenis usaha yang usaha sampingan yang bisa dikerjakan. Gunakan waktu seusai pulang bekerja dan di akhir pekan untuk menjalankan usaha sampingan Anda.

    Ketika bisnis sudah berkembang jangan langsung mengundurkan diri juga. Hitunglah berapa penghasilan dari usaha sampingan kita. Kalau balik modal saja, belum pas waktunya untuk keluar dari tempat kerja sekarang. Ada yang bilang, saat yang tepat keluar dari pekerjaan sekarang adalah ketika usaha sampingan kita sudah menghasilkan minimal setengah gaji kita sekarang. Kalau sudah begitu silahkan keluar dan geluti sehingga Anda berhasil di dalam membuka usaha.

Demikian dua saat yang tepat untuk mutuskan resign atau mundur dari tempat kerja sekarang. Kalau salah satunya tercapai maka Anda bisa dengan percaya diri mengetuk pintu ruangan Atasan Anda dan membawa selembar surat pengunduran diri. Nikmati wajah atasan Anda yang mungkin kaget ternyata Anda bisa memperoleh yang lebih baik. Kalau dia mencoba membujuk Anda dengan iming - iming kenaikan pangkat atau gaji silahkan Anda mau menjawab. Saya fikir Anda tahu yang Anda lakukan he he he.

Apa pun yang Anda pilih, pastikan Anda mengambil langkah yang tepat. Kira – kira kapan Anda akan resign atau mengundurkan diri?

sumber gambar : https://www.flickr.com/photos/casamatita/

Thursday, September 4, 2014

(Penting Bagi Atasan) Alasan Sebenarnya Karyawan Resign atau Mengundurkan Diri



Budi sebagai seorang atasan dipusingkan oleh beberapa orang karyawan yang resign atau mengundurkan diri. Karena dengan adanya karyawan yang resign atau mengundurkan diri bisa mengganggu pekerjaan sehari - sehari. Mencari karyawan pengganti pun tidak semudah membalikan telapak tangan. Butuh waktu yang lama untuk melatihnya untuk mencapai performa yang diharapkan dan hasilnya belum tentu sesuai dengan yang diharapkan.

Apakah alasan sebenarnya karyawan resign atau mengundurkan diri?

Alasan sebenarnya seorang karyawan resign atau mengundurkan diri disebabkan ada yang lebih baik di luar sana dibandingkan dengan tempat bekerjanya sekarang. 

Adapun yang lebih baik itu bisa berupa :
1. Gaji yang lebih besar.
Tidak bisa dipungkiri gaji yang lebih besar bisa membuat seseorang tidak bertahan di tempat kerjanya sekarang. Dengan gaji yang kecil membuat karyawan tidak bisa memenuhi kebutuhan sehari - hari. Ketika ada yang menawarkan gaji yang lebih tinggi maka, tanpa fikir panjang sang karyawan mengirimkan surat pengunduran diri ke atasannya dan segera resign dari pekerjaan.
"Kalau ada yang menawarkan gaji lebih tinggi, kenapa harus bertahan di tempat kerja sekarang, demikian fikirnya.

2. Fasilitas yang lebih baik.
Selain gaji, fasilitas perusahaan bisa menjadi alasan karyawan resign atau mengundurkan diri. Iming - iming fasilitas kesehatan; baik rawat jalan maupun rawat inap untuk sekeluarga, fasilitas melahirkan, fasilitas kaca mata, fasilitas kredit kendaraaan dan rumah serta lain - lain tentu bisa membuat karyawan resign atau mengundurkan diri; meninggalkan pekerjaannya sekarang.

3. Karir yang lebih baik.
Ada motivasi bekerja seorang karyawan adalah pengembangan karir. Walau pun gaji dan fasilitas sudah memadai namun karir tidak berkembang bisa menjadi alasan karyawan resign atau mengundurkan diri. Buat apa - apa susah - susah di sini, kalau karir tidak berkembang, begitu fikirnya. Ketika ada perusahaan baru yang berkembang dan menawarkan jenjang karir yang lebih cerah maka tanp berfikir panjang karyawan memilih resign atau mengundurkan diri.

4. Lingkungan kerja yang lebih baik.
Lingkungan kerja yang tidak  kondusif; rekan kerja yang tidak bisa diharapkan dukungannya bisa menjadi alasan karyawan memilih untuk meninggalkan tempat kerjanya yang sekarang.

5. Atasan yang lebih baik.
Ada ungkapan bahwa citra perusahaan bisa membuat orang melamar pekerjaan dan sikap atasan bisa membuat karyawan mengundurkan diri. Gaji tinggi percuma saja kalau atasannya killer dan membuat stress bawahannya. Semua gaji tidak ada artinya kalau atasannya menakutkan bagi bawahan. Jadi kalau ada bawahan yang resign, yang pertama kali harus diperiksa adalah atasannya.

Jadi buat para atasan, sangat penting untuk memperhatikan alasan sebenarnya karyawan resign atau mengundurkan diri. Karena karyawan yang mempunyai loyalitas bisa membawa kemajuan perusahaan. Perusahaan bisa fokus mengejar targetan - targetannya tanpa dipusingkan oleh adanya karyawan yang resign atau mengundurkan diri.Setuju tidak?

sumber foto : https://www.flickr.com/photos/katy_bird/

Monday, September 1, 2014

Balada Karyawan #11 Karyawan yang Galau

Sebagai seorang karyawan suka merasakan kegalauan dalam pekerjaan. Terjebak antara harus bersikap profesionalisme dan memenuhi tuntutan hidup.

Kita ingin sekali bekerja dengan profesional, sungguh - sungguh, namun semuanya bisa hilang karena gaji dan fasilitas yang tidak mencukupi. Memang gaji tinggi bukan segala - segalanya, tapi tapi gaji yang cukup bisa mengganggu konsentrasi bekerja kita.

Kita jadi sering bertanya, buat apa kerja capek - capek sampai larut malam, sampai bawa kerjaan ke rumah. Sampai akhir pekannya terganggu karena pekerjaan, namun gaji dan fasilitas tidak bisa menutupi semua kebutuhan. Tidak usah berfikir ingin mobil atau yang lainnya.

Ingin sekali pindah kerja, namun apa daya belum ada kesempatan dan tawaran yang lebih baik. Mau tidak mau harus tetap di sini. Kalau begini sampai kapan?

Kalau ini namanya karyawan galau. Apakah Anda pernah galau seperti saya? Ayo berbagi.

Comments system

Disqus Shortname