Tampaknya semakin banyak perusahaan yang memilih untuk perampingan dalam bertahan di masa resesi saat ini. Sebagai contoh, Glaxo Smith-Kline yang baru saja mengumumkan 10.000 PHK, bank-bank seperti Barclays dan Santander juga melepaskan hampir 4.000 pekerjaan di Inggris serta pabrik-pabrik mobil di Inggris yang memangkas pekerjaan mereka lebih cepat dari sebelumnya. Semua ini artinya para manajer harus belajar cara memberhentikan karyawan.
Memberhentikan karyawan tidak pernah menyenangkan, tapi itu adalah tugas kita sebagai manajer atau pengusaha untuk mengatasi keadaan dengan benar. Jika perampingan tersebut mencakup seluruh departemen, umumnya cara terbaik adalah dengan pemberitahuan serentak sehingga kita tidak membuat tegang para pekerja. Atau kalau tidak, ikuti enam tips berikut ini tentang cara mem-PHK karyawan dengan bijaksana.
1. Bertindak Cepat
Jangan biarkan karyawan berspekulasi sebelum pemberitahuan resmi tentang PHK. Jika isu PHK mulai didengungkan para karyawan, maka kita mengambil resiko pada penurunan semangat dan produktivitas mereka. Selain itu, pekerja terbaik kita mungkin segera hengkang, karena berpikir mereka akan terkena dampaknya juga. Itulah pentingnya saat kita akan mem-PHK karyawan, kita harus menjaga semua hal tetap terkendali dan mengadakan pertemuan tertutup sesegera mungkin. Setelahnya, sebagaimana peribahasa dinding bertelinga, kemungkinan rumor akan merebak di kantor secepat manajemen atas membahas kebutuhan untuk perampingan.2. Paham Hukum
Apa kejadian yang lebih buruk dari mem-PHK karyawan? Tuntutan hukum selanjutnya apabila kita melakukannya dengan tidak benar. Jangan melakukan kesalahan : jika seorang karyawan merasa dirugikan dalam cara apapun, ia akan mengambil langkah lebih lanjut. Fakta ini harus menjadi motivator utama kita untuk belajar bagaimana cara mem-PHK karyawan. Untuk memastikan pemberhentian karyawan tanpa ada kasus, kita harus benar-benar paham tentang hukum ketenagakerjaan dan melakukan hal-hal yang sama persis dengan hukumnya.3. Siap Jawabannya
Kehilangan pekerjaan karena perampingan perusahaan adalah pengalaman yang membuat trauma. Dan karyawan kita berhak tahu bahwa kita serius menghadapi masalah ini dan melakukan segalanya yang kita bisa untuk mereka. Itulah pentingnya membahas setiap detil sebelum kita melakukan PHK karyawan. Setiap karyawan pasti punya banyak pertanyaan, cobalah untuk memiliki jawaban yang bijaksana dalam menjawab pertanyaan yang umum, seperti : “Apakah ada yang bisa saya lakukan untuk menyelamatkan pekerjaan saya?” atau “Bagaimana saya akan dikompensasi?” kita seharusnya juga menguasai detil rincian pesangon untuk karyawan.4. Jangan Menutup-nutupi
Ini mungkin tampak kejam, tetapi kita harus memperjelas bahwa keputusan sudah final. Jangan memberi harapan palsu pada karyawan kita. Karena setiap kebohongan akan memunculkan gugatan di kemudian hari. Disamping itu, kita adalah seorang pemimpin, dan penting untuk mengambil tanggung jawab saat kita memberhentikan karyawan. Akuilah bahwa perusahaan sedang dalam kesulitan dan PHK saat itu tidak ada hubungannya sama sekali dengan prestasi kerja karyawan.5. Penuh Hormat
Meskipun kita harus menghadapi karyawan dan jujur dengan situasi saat itu, jangan memicu permusuhan. Berhati-hatilah agar tidak menimbulkan keributan. Mengeluarkan staff tercinta kita saat itu sudah pasti akan menurunkan rasa hormat mereka terhadap kita. Tetaplah terlihat tenang dan menghormati mereka. Karyawan yang dikeluarkan jelas akan terlibat secara emosi, tetapi bagaimanapun kita tetap harus profesional.6. Berikan Dukungan
Saat kita mem-PHK karyawan, kita menciptakan sebuah kegagalan besar dalam karir mereka. Dalam banyak kasus, kesulitan mereka murni dalam hal keuangan dimana dedikasi dan kinerja mereka adalah faktornya. Mencari pekerjaan baru selama masa resesi pasti sulit, itulah mengapa beberapa perusahaan menyediakan konseling dan berbagai layanan penempatan kerja. Sebagai manajer, kita pun bisa memberikan referensi kepada karyawan, menulis surat rekomendasi untuk mereka, juga membuat perjanjian dengan agen pekerjaan.Etika PHK
Keenam tips tentang cara memberhentikan karyawan diatas akan membantu kita untuk membuat keputusan terbaik di tengah situasi yang sangat menantang. Namun, perlu diingat bahwa kewajiban kita sebagai manajer atau pengusaha melebihi semua itu. Saat semuanya mereda, beberapa pertanyaan mendesak mungkin masih tertinggal dalam pikiran mantan karyawan kita, ini penting untuk kita selalu terbuka dan menyambut pertanyaan-pertanyaan mereka. Terlepas dari beban kerja kita, cobalah untuk bersikap sabar dan mau memahami – itu sedikitnya yang bisa kita lakukan.catatan :
Walau pun terasa pahit, kami - tim karyawansejati- perlu juga menampilkan postingan mengenai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
sumber gambar : Gage Skidmore
No comments:
Post a Comment
Wahai Karyawan Seluruh Dunia, Berkomentar-lah!