Tes wawancara kerja termasuk salah satu tes yang
harus dihadapi seorang pelamar kerja. Tes ini juga kerap menjadi momok
bagi sebagian orang, selain psikotes, walaupun sebenarnya tidaklah
semenakutkan yang dikira. Tes wawancara kerja ini umumnya dijalani
setelah seseorang mengajukan lamaran pekerjaan. Ia akan diminta datang
pada waktu tertentu di lokasi tertentu untuk menemui satu atau beberapa
orang pewawancara dari perusahaan yang akan menanyainya berbagai hal
menyangkut pekerjaan yang ditawarkan.
Menganggap tes wawancara kerja sebagai momok menakutkan justru merupakan sebuah kesalahan. Bukan berarti wawancara kerja
merupakan hal mudah, apalagi sekian persen penilaian diterima tidaknya
seseorang ditentukan berdasarkan tes ini. Namun, menganggap tes
wawancara kerja menakutkan justru akan memberikan efek negatif bagi
kondisi psikologis pelamar. Kita mungkin saja akan merasa gugup,
gelisah, tegang, sehingga kita tidak dapat mengikuti proses wawancara
dengan baik.
Tes wawancara kerja berupa
pertanyaan-pertanyaan yang perlu dijawab oleh pelamar. Setiap institusi
maupun perusahaan tentu memiliki jenis-jenis pertanyaan tertentu yang
berbeda satu sama lain, tergantung dari kebutuhan institusi atau
perusahaan tersebut. Biasanya ada pertanyaan-pertanyaan yang relatif
sama antara satu tempat dengan tempat lain. Orang yang telah
berkali-kali melewati tes wawancara kerja tentu akan memahami pola-pola
pertanyaan ini. Pertanyaan-pertanyaan yang serupa biasanya berupa
pertanyaan mengenai profil diri pelamar dan alasannya ingin bergabung
dengan perusahaan tempat ia mengajukan lamaran pekerjaan. Pewawancara
juga akan menanyakan pengetahuan pelamar mengenai perusahaan mereka
maupun posisi yang mereka tawarkan. Usahakan melakukan sedikit riset
kecil-kecilan terlebih dahulu agar memiliki gambaran umum mengenai kedua
hal tersebut.
Jenis pertanyaan lain yang juga biasa diajukan
saat sedang mengikuti tes wawancara kerja adalah hal-hal yang berkaitan
dengan masa depan pelamar bila ia diterima di perusahaan tersebut. Ia
akan ditanyai berapa gaji yang ia inginkan. Ia juga akan ditanyai apa
saja yang akan dia lakukan bila diterima di perusahaan tersebut.
Misalnya, apa yang akan dilakukan untuk membantu perusahaan akan
berkembang, apa yang akan dilakukan untuk menguasai pekerjaan, dan apa
yang akan dilakukan agar bisa cepat beradaptasi dengan lingkungan baru.
Karena
sebenarnya ada tipikal pertanyaan tertentu di dalam tes wawancara
kerja, kita tidak perlu khawatir dalam menghadapi tes wawancara kerja.
Rasa gugup memang mungkin ada saat pertama kali hendak masuk ke ruang
wawancara, apalagi bagi mereka yang baru pertama kali menjalaninya. Hal
yang wajar bagi seseorang merasakan demikian untuk hal-hal yang baru
pertama kali dihadapi. Untuk itu, ada baiknya mengikuti tips wawancara kerja yang bisa didapatkan di internet ataupun dari orang-orang yang sebelumnya pernah menghadapi tes ini.
Usahakan
selalu tenang dan terkendali saat sedang menjawab pertanyaan di dalam
tes wawancara kerja. Berikan jawaban-jawaban yang positif dan
meyakinkan. Berikan jawaban sesuai dengan pertanyaan yang diajukan,
hindarkan diri dari memberikan jawaban yang keluar dari inti pertanyaan.
Akan lebih mudah lagi bila kita telah mempelajari tipe-tipe pertanyaan
yang mungkin akan diajukan lalu mempersiapkan jawaban untuk itu. Dengan
ini kita akan lebih siap untuk menghadapi tes wawancara kerja sehingga kegelisahan yang tidak perlu dapat dihilangkan.
Tes
wawancara kerja pada dasarnya adalah hal yang normal. Artinya, ke mana
pun kita mengajukan lamaran pekerjaan, akan sangat mungkin perusahaan
terkait memanggil kita untuk wawancara kerja terlebih dahulu. Tips untuk
tes wawancara kerja yang di atas bisa membantu persiapan mental dalam
menghadapi wawancara. Namun, wawancara memang bukanlah satu-satunya
faktor yang menentukan seseorang diterima atau tidak untuk sebuah
pekerjaan. Setidaknya, bila wawancara kerja bisa berjalan lancar,
harapan untuk mendapatkan pekerjaan yang diinginkan tentunya lebih
besar.
No comments:
Post a Comment
Wahai Karyawan Seluruh Dunia, Berkomentar-lah!